Selasa, 14 Oktober 2014

SASARAN DAN LINGKUP BK


A.           Sasaran Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah
Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara seseorang; dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu (siswa) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya.
Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah pertama, pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri. Berkenaan dengan pengungkapan, pertanyaan yang bisa diajukan adalah mengapa harus diungkap? Apa yang mesti diungkap? Siapa yang diungkap? Dan bagaimana cara mengungkapnya? Tiap individu (siswa) diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dibekali dengan potensi-potensi tertentu, namun tidak semua individu mampu mengungkap potensi dirinya. Dalam kondisi demikian, individu harus dibantu untuk mengungkap potensi-potensi dirinya. Demikian juga setiap individu (siswa) pasti memiliki masalah, tetapi kompleksitasnya berbeda satu dengan yang lain. Tidak semua individu mengenal atau mengetahui masalah dirinya. Oleh sebab itu, individu tersebut harus dibantu untuk mengenali masalahnya. Selanjutnya, yang mesti diungkap dari individu adalah potensi-potensi diri dan masalah yang dihadapinya, sedangkan yang diungkap adalah semua siswa yang menjadi sasaran pelayanan bimbingan dan konseling. Cara mengungkap potensi-potensi dan masalah individu bisa dilakukan melalui konseling atau cara yang lainnya seperti tes, observasi, angket, wawancara, sosiometri, catatan pribadi, kunjungan rumah, dan lain-lain.
Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang secara baik adalah apabila individu yang bersangkutan benar-benar menyadari atau memahami tentang dirinya. Kesadaran tentang diri sendiri akan tercapai apabila kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang secara baik pula. Tidak semua individu (siswa) mampu mengungkap potensi dirinya seperti kecakapan, kemampuan, bakat, dan potensi-potensi lainnya. Demikian juga tidak semua individu mampu mengungkap berbagai persoalan yang dihadapinya. Kemampuan pengungkapan diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan orang lain atau alat-alat tertentu seperti melalui tes intelegensi, tes bakat, minat, alat pengungkapan ciri-ciri kepribadian, dan lain sebagainya, dengan perkataan lain melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
Kedua, pengenalan lingkungan. Individu (siswa) hidup di tengah-tengah lingkungan. Individu tidak hanya dituntut untuk mengenal dirinya sendiri, melainkan juga dituntut untuk mengenal lingkungan. Lingkungan yang kurang menguntungkan bagi individu, hendaknya tidak membuat ia putus asa, melainkan ia terima secara wajar dan berusaha memperbaikinya. Agar dapat mewujudkan sikap positif terhadap lingkungannya atau agar individu berperilaku sesuai dengan tuntutan lingkungannya, individu yang bersangkutan harus diperkenalkan dengan lingkungannya. Individu (siswa) yang tidak mengenal lingkungan sekolahnya secara baik, maka perilakunya akan bermasalah seperti pelanggaran disiplin. Upaya memperkenalkan individu terhadap lingkungannya dapat dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan konseling, sehingga terwujud pribadi yang sehat, dalam arti pribadi yang mampu bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
Ketiga, pengambilan keputusan. Setelah potensi individu (siswa) terungkap dan individu yang bersangkutan mengenal potensi dirinya, mengenal masalah-masalah yang dihadapinya dan individu tersebut pun dapat menerima dirinya apa adanya sesuai potensinya, serta telah mengenal lingkungannya secara baik (mampu mewujudkan sikap positif terhadap lingkungannya), maka tahap berikutnya adalah pembinaan kemampuan untuk pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri, seringkali amat berat dilakukan, terlebih apabila terjadi pertentangan antara realitas tentang diri sendiri dengan lingkungannya. Di sinilah peranan bimbingan dan konseling untuk membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan lingkungan.
Keempat, pengarahan diri. Kemampuan mengambil keputusan hendaknya diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata. Sebaik apapun sebuah keputusan, apabila tidak diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata tidak aka nada manfaatnya. Seseorang (individu) harus berani menjalani keputusan yang telah diambilnya untuk dirinya sendiri. Misalnya, seorang siswa telah memutuskan bahwa ia harus menjumpai atau menghadap wali kelas untuk membicarakan rencana kegiatan liburan akhir semester, maka ia harus berani melaksanakan keputusan itu, yaitu menghadap wali kelas. Contoh lain, misalnya seorang siswa telah memutuskan bahwa ia harus membuat jadwal belajar dan melaksanakannya secara konsisten untuk meningkatkan prestasi belajarnya, maka ia harus berani dan konsekuen melaksanakan keputusan yang telah diambilnya, yaitu membuat jadwal belajar, dan melaksanakannya.
Kelima, eksistensi diri (perwujudan diri). Dalam konteks ini tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah membantu individu (siswa) agar mampu mewujudkan diri secara baik di tengah-tengah lingkungannya. Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadiannya.
Perwujudan diri individu hendaknya dilakukan tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan kepada orang lain. Selain itu, perwujudan diri hendaknya normatif dalam arti sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri benar-benar telah dimiliki seseorang, maka ia akan mampu berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap.
B.            Lingkup Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah mempunyai ruang lingkup yang luas dan dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu segi fungsi, sasaran, layanan, dan masalah.
Pertama, segi fungsi. Dilihat dari segi fungsi, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah mencakup fungsi-fungsi: (1) pencegahan, (2) pemahaman, (3) pengentasan, (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan, (8) perbaikan.
Kedua, segi sasaran. Dilihat dari segi sasaran ruang lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah diperuntukkan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan yang optimal melalui kemampuan: pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri, pengenalan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri.
Ketiga, segi layanan. Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah meliputi layanan-layanan: (1) pengumpulan data, (2) pemberian informasi, (3) penempatan, (4) konseling, (5) alih tangan kasus dan (6) penilaian dan tindak lanjut.
Keempat, segi masalah. Dilihat dari segi masalah ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah dan madasah meliputi (1) bimbingan pendidikan, (2) bimbingan karier, (3) bimbingan pribadi sosial.
Pada saat ini, ruang lingkup layanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah dan madrasah telah mengalami perkembangan. Perkembangan itu oleh akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibat perkembangan IPTEK telah memunculkan berbagai persoalan baru, sehingga upaya pemecahannya pun memerlukan pendekatan dan cara-cara yang baru pula. Dampak langsung perkembangan IPTEK dalam dunia pelayanan bimbingan dan konseling adalah perlunya penyesuaian-penyesuaian dalam lingkup pelayanannya.
Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah pada saat ini merujuk kepada pelayanan bimbingan dan konseling pola 17 yang mencakup: pertama, bimbingan dan konseling sebagai bentuk pemberian bantuan. Kedua, bidang bimbingan dan konseling yang mencakup bimbingan: (1) pribadi, (2) sosial, (3) belajar, dan (4) karier. Ketiga, bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup: (1) orientasi, (2) informasi, (3) penempatan/ penyaluran, (4) pembelajaran, (5) konseling perorangan, (6) konseling kelompok, dan (7) bimbingan kelompok. Keempat, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling mencakup: (1) instrumentasi, (2) himpunan data, (3) konferensi kasus, (4) kunjungan rumah dan (5) alih tangan kasus.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah juga bisa menerapkan pola 17 plus yaitu, pertama, keterpaduan yang mantap tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas serta landasan bimbingan dan konseling.
Kedua, bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi:
1.    Bidang pengembangan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan dirinya sendiri.
2.    Bidang pengembangan sosial bermakna suatu bimbingan/ bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dsb.
3.    Bidang pengembangan kegiatan belajar/ bimbingan akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institusi pendidikan.
4.    Bidang pengembangan karier, menurut Winkel (1991) bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan/ jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
5.    Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh individu (pembimbing) kepada individu lain (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan berkeluarga.
6.    Bidang pengembangan kehidupan beragama adalah bantuan yang diberikan pembimbing kepada terbimbing (siswa) agar mereka mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama.
Ketiga, jenis-jenis pelayanan bimbingan dan konseling meliputi:
1.    Layanan orientasi, menurut Prayitno (2004) orientasi berarti tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Berdasarkan arti ini, layanan orientasi bisa bermakna suatu layanan terhadap siswa baik di sekolah maupun di madrasah yang berkenaan dengan tatapan ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru.
2.    Layanan informasi, menurut Winkel (1991) layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.
3.    Layanan penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan madrasah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu.
4.    Layanan penguasaan konten, menurut Prayitno (2004) layanan penguasaan konten merupakan suatu layanan bantuan kepada individu (siswa) baik sendiri maupun dalam kelompok untuk menguasai kemampuan/ kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar.
5.    Layanan konseling perorangan bermakna layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien.
6.    Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan/ pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan.
7.    Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu upaya pembimbing/ konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.
8.    Layanan konsultasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor (pembimbing) terhadap seorang pelanggan (konsulti) yang memungkinkannya memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi/ permasalahan pihak ketiga.
9.    Menurut Prayitno (2004) layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan/ dalam kondisi bermusuhan.
Keempat, kegiatan-kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, meliputi:
1.    Aplikasi instrumentasi dapat bermakna upaya pengungkapan melalui pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrument tertentu. Atau kegiatan menggunakan instrument untuk mengungkapkan kondisi tertentu atas diri siswa.
2.    Himpunan data dapat bermakna suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan data dalam bentuk tertentu. Himpunan data juga bermakna usaha-usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan, serta menyimpannya.
3.    Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas suatu permasalahan dan arah pemecahannya. Konferensi kasus direncanakan dan dipimpin oleh pembimbing atau konselor, dihadiri oleh pihak-pihak tertentu yang terkait dengan kasus dan upaya pemecahannya.
4.    Kunjungan rumah bisa bermakna upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu (siswa) yang menjadi tanggung jawab pembimbing/ konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
5.    Alih tangan kasus dapat dimaknai dengan upaya mengalihkan/ memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah atau kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain (petugas bimbingan lain) yang lebih mengetahui dan berwenang. Alih tangan kasus sering juga disebut layanan rujukan.
Kelima, format layanan, meliputi: (1) format individual, (2) format kelompok, (3) format klasikal, (4) format lapangan, dan (5) format politik.



PERTANYAAN
1.             Siapa yang menjadi sasaran bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah?
Jawab: Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara seseorang; dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu (siswa) secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya.
2.             Sebutkan beberapa tahapan yang harus dilalui oleh tiap-tiap siswa dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah?
Jawab: Pertama, pengungkapan, pengenalan dan penerimaan diri. Kedua, pengenalan lingkungan. Ketiga pengambilan keputusan. Keempat, pengarahan diri. Kelima, eksistensi diri.
3.             Jelaskan secara singkat mengenai tahapan-tahapan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah!
Jawab: Pada tahap awal yaitu pengenalan diri, individu (siswa) dibimbing untuk dapat mengungkap dan mengenali diri agar dapat mengetahui batas-batas kemampuannya sendiri (penerimaan diri) sehingga akan membantu individu tersebut dalam upaya menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Kedua, yaitu pengenalan lingkungan. Setelah mampu mengenali dirinya sendiri, individu (siswa) dibimbing untuk dapat mengenali lingkungannya sebagai tempat hidupnya. Hal tersebut bertujuan agar ia dapat mewujudkan sikap positif terhadap lingkungannya atau agar ia berperilaku sesuai dengan tuntutan lingkungannya.
4.             Menurut pendapat Saudara, bagaimanakah sosok pribadi yang sehat?
Jawab: Pribadi yang sehat yaitu sosok pribadi yang mampu menerima diri sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan diri tersebut.
5.             Berikan contoh tahapan pengarahan diri dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab: Seorang siswa yang telah memutuskan bahwa ia harus membuat jadwal belajar dan melaksanakannya secara konsisten untuk meningkatkan prestasi belajarnya, maka ia harus berani dan konsekuen melaksanakan keputusan yang telah diambilnya, yaitu membuat jadwal belajar dan melaksanakannya.
6.             Apa tujuan yang diharapkan dari pelayanan bimbingan dan konseling dalam konteks eksistensi diri?
Jawab: Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling dalam konteks eksistensi diri adalah membantu (individu) siswa agar mampu mewujudkan diri secara baik di tengah-tengah lingkungannya sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadiannya.
7.             Apa saja ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah?
Jawab: Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah mempunyai ruang lingkup yang luas dan dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu segi fungsi, sasaran, layanan, dan masalah.
8.             Apa dampak dari perkembangan IPTEK dalam dunia pelayanan bimbingan dan konseling?
Jawab: Dampak perkembangan IPTEK dalam dunia pelayanan bimbingan dan konseling adalah perlunya penyesuaian-penyesuaian dalam lingkup pelayanannya.
9.             Jelaskan secara singkat mengenai bidang bimbingan dan konseling!
Jawab: Bidang pengembangan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan dirinya sendiri. Bidang pengembangan sosial bermakna suatu bimbingan/ bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dsb. Bidang pengembangan kegiatan belajar/ bimbingan akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institusi pendidikan. Bidang pengembangan karier, menurut Winkel (1991) bimbingan karier merupakan bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan/ jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh individu (pembimbing) kepada individu lain (siswa) dalam menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan berkeluarga. Bidang pengembangan kehidupan beragama adalah bantuan yang diberikan pembimbing kepada terbimbing (siswa) agar mereka mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan beragama.
10.         Jelaskan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan pendukung bimbingan dan konseling!
Jawab: Aplikasi instrumentasi dapat bermakna upaya pengungkapan melalui pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau instrument tertentu. Atau kegiatan menggunakan instrument untuk mengungkapkan kondisi tertentu atas diri siswa. Himpunan data dapat bermakna suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan data dalam bentuk tertentu. Himpunan data juga bermakna usaha-usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan, serta menyimpannya. Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas suatu permasalahan dan arah pemecahannya. Konferensi kasus direncanakan dan dipimpin oleh pembimbing atau konselor, dihadiri oleh pihak-pihak tertentu yang terkait dengan kasus dan upaya pemecahannya. Kunjungan rumah bisa bermakna upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu (siswa) yang menjadi tanggung jawab pembimbing/ konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Alih tangan kasus dapat dimaknai dengan upaya mengalihkan/ memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah atau kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain (petugas bimbingan lain) yang lebih mengetahui dan berwenang. Alih tangan kasus sering juga disebut layanan rujukan.




 SUMBER:
Tohirin, (2007), Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Senin, 29 September 2014

Bumi

  1. Berapa Ukuran Bumi? Bumi memiliki diameter 7.926 mil (12. 756 Km)
  2. Berapa jarak bumi dengan matahari? Bumi adalah planet ketiga dari matahari, jaraknya dari matahari 93 juta mil (150 juta Km) jauhnya.
  3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari? Bumi berputar mengelilingi matahari dalam 365 dan 1/4 hari. setiap 4 tahun, ditambahkan satu hari pada bulan Februari sehingga menciptakan tahun kabisat.
  4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan bumi untuk berotasi? dibutuhkan 23 jam, 56 menit (1 hari) bagi bumi untuk berputar pada porosnya.
  5. Bagaimana permukaan bumi? di angkasa bumi terlihat seperti dunia air berwarna biru. Sekitar 70 % dari permukaan bumi memang ditutupi dengan air, dan 97 % dari semua air yang ada adalah air tawar, itulah air yang kita minum. Bumi ditutupi dengan pegunungan, gunung berapi, danau, sungai, dan lautan.
  6. Bagaimana atmosfer bumi? atmosfer bumi merupakan campuran dari gas yang menjadi semakin tipis saat kita menjauh dari planet dan menuju ruang angkasa. Sebagian besar atmosfer adalah Nitrogen (78 %), Oksigen (21 %), Argon, dan gas lainnya (1 %). Sebagian dari  Oksigen  di atmosfer bumi telah berubah dari waktu ke waktu dan membentuk ozon. Lapisan ozon berfungsi menyaring sinar berbahaya ultraviolet matahari. hal ini akan melindungi makhluk hidup yang tinggal di bumi.
Sumber: Ayu, Erlina, (2012), Pengetahuan Luar Angkasa, Cuaca, dan Fenomena Alam, Yogyakarta: Istana Media.

Kamis, 25 September 2014

Materi Pembelajaran



Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
            Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakarta; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, cirri khusus, komponen atau bagian suatu objek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).
            Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika…maka…”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
            Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskop, cara menyalakan televise. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih saying, tolong-menolong, semangat minat belajar, semangat bekerja dsb.
Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
            Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai missal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
            Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
            Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar
            Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
            Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar. 
Sumber: Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan Konsep Implementasi). Bandung: Alfabeta

Minggu, 21 September 2014

Bagaimana mengekspresikan Rasa Takjub Kita

Rasa takjub adalah perasaan yang muncul ketika berhadapan dengan sesuatu yang secara ekstrem mengejutkan kita atau terasa asing bagi kita. perasaan ini biasanya berlebihan jika kita berhadapan dengan suatu keajaiban. (Soumy Ana)

Ana, Soumy. 2010. Subhanallah Wonderful Islam. Jakarta: Cicero Publishing.

Selasa, 02 September 2014

IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

Iman, Islam dan Ihsan merupakan tiga unsur yang secara praktis mempunyai keterkaitan satu sama lain. Ketiganya mempunyai fungsi korelatif yang mengerucut pada pola pikir dan perilaku terpuji baik di hadapan Allah SWT maupun di hadapan sesama manusia.
Seseorang yang beriman dengan tingkat keimanan yang tinggi, secara otomatis akan menjadi muslim yang baik. Sebab, pijakan seorang muslim dalam melakukan sesuatu (syariah) adalah iman (aqidah). Muslim yang baik, tentu langkah-langkahnya memancarkan kebaikan (ihsan) pula, karena qolbunya senantiasa terkendali dalam bingkai iman sebelum keluar dalam bentuk perilaku.
Dalam penerapannya, ketiga hal tersebut selalu bersamaan. Sebagai contoh dalam pelaksanaan salat, keyakinan bahwa Allah SWT satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, ia bagian dari Iman, melaksanakan salat sesuai dengan syarat rukun, itu dimensi Islam, sedangkan khusyu' serta menghayati segala bacaan dan gerakan di dalamnya adalah aspek Ihsan.
Perpaduan dari ketiga unsur tersebut biasa disebut dengan istilah Islam Kaffah. Sebuah jargon yang menggambarkan totalitas seorang muslim dalam melaksanakan syariah dengan sempurna.
Sumber : Abdusshomad, Muhyiddin. 2008. Penuntun Qolbu: Kiat Meraih Kecerdasan Spiritual. Surabaya: Khalista.

Jumat, 11 Juli 2014

Mengetahui Tanda-tanda Hari Kiamat





Hari Kiamat adalah hari dihancurkan dunia seisinya. Setelah itu manusia akan dihidupkan kembali dan dimintai pertanggungjawabannya. Tidak ada satupun manusia yang lolos dari pengawasan Allah. Allah menggambarkan hari kiamat di dalam al-Quran berikut ini.
اَلْقَارِعَةُ (1) مَاالْقَارِعَةُ (2) وَمَااَدْركَ مَاالْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُوْنُ النّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِ (4) وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِ (5) فَاَمّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ (6) فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رّاضِيَةٍ (7) وَاَمّا مَنْ خَفّتْ مَوَازِيْنُهُ (8) فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَااَدْركَ مَا هِيَهْ (10) نَا رٌحَامِيَةٌ (11).
Artinya: Hari Kiamat, Apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Q.S. al-Qari’ah (101): 1-11).
Pada hari kiamat keadilan Allah ditegakkan atas seluruh manusia. Mereka yang beriman dan beramal saleh berhak atas kehidupan yang menyenangkan di bawah naungan ridha Allah. Bagi mereka yang ingkar dan berbuat dosa, hari itu merupakan hari penyesalan. Hari kiamat disebut juga hari akhir. Dinamakan hari akhir karena tidak ada hari setelah hari itu.
TANDA-TANDA HARI KIAMAT
Tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan hari kiamat terjadi. Rasulullah saw. ketika ditanya oleh sahabat, “Kapan kiamat terjadi?” Beliau menjawab, “Hanya Allah yang mengetahui, kapan peristiwa menggemparkan itu terjadi.” Meskipun demikian Rasulullah saw. telah memberikan tanda-tandanya bahwa hari kiamat sudah dekat. Tanda-tanda itu dibagi menjadi dua macam, yaitu tanda-tanda umum dan khusus. Tanda-tanda umum adalah tanda-tanda yang terjadi secara menyeluruh bahwa hari kiamat sudah dekat, tetapi belum tampak di depan mata. Tanda-tanda khusus adalah tanda-tanda yang terjadi bahwa hari kiamat sudah dekat dan telah tampak di depan mata.
Tanda-tanda umum hari kiamat, antara lain sebagai berikut.
1.      Munculnya sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sama sekali. Munculnya hal tersebut, di antaranya kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum terbayangkan 100 tahun yang lalu; perkembangan teknologi di bidang transportasi, misalnya adanya pesawat terbang yang kecepatannya melebihi kecepatan suara; dibidang telekomunikasi, misalnya adanya internet dan satelit; di bidang militer, misalnya persenjataan nuklir yang dapat membunuh banyak manusia dan senjata-senjata canggih.
2.      Orang yang telanjang kaki dan tak berbaju serta penggembala kambing berlomba-lomba membangun gedung. Hal tersebut merupakan gambaran dari Rasulullah saw. Setelah Allah swt. memberi kekayaan minyak bumi kepada orang-orang Islam, mereka berlomba-lomba hidup mewah dan tidak peduli kepada yang lemah dan miskin.
3.      Benda keras berbicara. Manusia telah menemukan alat-alat canggih yang mudah dibawa oleh seseorang. Alat dapat mengirimkan suara dan pembicaraan yang terjadi di rumahnya atau di rumah orang lain.
4.      Ilmu agama dicabut, banyak terjadi gempa bumi, waktu terasa cepat, banyak fitnah, dan berlomba-lomba membangun. Ilmu agama dicabut berarti kematian para ulama dan tidak ada penggantinya.
5.      Laki-laki mirip dengan wanita dan wanita mirip laki-laki. Cara berpakaian dan tingkah laku laki-laki mirip dengan wanita dan sebaliknya.
6.      Lahir generasi yang mempertahankan kebenaran. Betapa pun rusaknya dunia, akan muncul generasi yang memegang teguh kitab Allah dan sunnah Rasul.
Adapun tanda-tanda khusus terjadinya hari kiamat antara lain sebagai berikut.
1.      Munculnya dajal. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dajal merupakan pemimpin orang kafir. Dia bertubuh sangat besar, mampu menghidupkan orang mati, di keningnya ada tulisan kafir, dan bermata satu.
2.      Turunnya Nabi Isa a.s. untuk menegakkan syariat Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Isa as. Akan turun ke dunia untuk membunuh dajal, menghancurkan salib, dan membebaskan pajak.
3.      Keluarnya Yakjuj dan Makjuj, yaitu dua suku bangsa yang akan membinasakan dunia.
4.      Munculnya Dabbah, yaitu sejenis binatang melata yang dapat berbicara dengan manusia.
5.      Terbit matahari dari tempat terbenamnya. Kiamat tidak akan terjadi sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Saat itu semua manuisa akan beriman ketika melihatnya. (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
6.      Kemenangan orang-orang Islam atas Yahudi. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa orang-orang Yahudi dikejar-kejar oleh orang-orang Islam. Sampai pepohonan akan memberitahukan kepada orang-orang Islam,”Yahudi bersembunyi di sini, bunuhlah!”
KEHIDUPAN SESUDAH HARI KIAMAT
Setelah manusia mati, mereka akan berada di alam kubur atau alam barzakh. Arti alam barzakh adalah memisahkan, yaitu memisahkan kehidupan dunia dan bersiap menuju alam akhirat. Di dalam kubur, manusia akan ditanya malaikat tentang agama, rasul, dan kitabnya. Mereka yang dapat menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir akan selamat dari siksa kubur. Sebaliknya mereka yang tidak dapat menjawabnya akan disiksa terlebih dahulu. Di dalam kubur manusia menunggu datangnya kiamat.
Kehidupan dunia berakhir setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala. Seluruh makhluk mati tanpa terkecuali, terutama para malaikat. Hanya Allah yang tetap hidup. Sesudah semua makhluk mati, Allah menghidupkan kembali yang ditandai pula dengan tiupan sangkakala yang kedua. Semua manusia sejak zaman Nabi Adam a.s. sampai manusia terakhir sebelum kiamat dibangkitkan dari kuburnya oleh Allah dalam keadaan tanpa pakaian. Mereka tidak lagi hidup di dunia, tetapi hidup di alam akhirat.
Setelah manusia dibangkitkan dari kubur, mereka dikumpulkan dan digiring ke Padang Mahsyar. Satu per satu mereka berdiri di hadapan Allah untuk diadili dan dimintai pertanggungjawaban selama hidup di dunia. Manusia yang menerima kitab catatan dari Allah dengan tangan kanan, inilah orang yang beriman dan beramal saleh. Manusia yang menerima kitab catatan dari Allah dengan tangan kiri, inilah orang yang selalu berbuat dosa.
Selanjutnya, mereka ditimbang amal kebaikannya oleh Allah, kemudian meniti jembatan yang terletak di atas neraka dan ujungnya menuju surga. Akhirnya, Allah menetapkan siapa yang menjadi penghuni surga atau neraka.
Tempat kembali orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah surga. Di dalam surga mengalir bermacam-macam sungai, buah-buahan yang siap saji, dan berbagai macam kenikmatan yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata dan tidak dapat pula digambarkan dengan lukisan. Allah merasa senang kepada orang yang beriman dan beramal saleh karena mereka ikhlas dalam beramal saleh. Allah tidak akan murka kepada mereka selama-lamanya.
Tempat kembali orang-orang kafir dan musyrik adalah neraka. Makanan di neraka adalah buah yang berduri dan minumannya adalah air panas yang mendidih. Setiap kulit yang melepuh karena siksaan akan diganti oleh Allah dengan kulit yang baru. Penghuni neraka terus-menerus mendapat siksa yang sangat pedih. Mereka kekal di dalamnya. Mereka sangat menyesal dengan perbuatannya di dunia. Mereka ingin agar Allah mengembalikan ke dunia dan akan berbuat baik. Akan tetapi kehidupan dunia tidak akan kembali untuk kedua kalinya.
Wiyadi. 2009. Membina Akidah dan Akhlak untuk kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.